Kamis, 31 Juli 2014

Renungan Harian 31 Juli 2014

Renungan Harian 31 Juli 2014
Bacaan : Rut 2 : 1-23
PAS : Mazmur 51-53 ; Roma 2



Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. (1 Korintus 3:7)

Kadang-kadang, kita mengira bahwa pertumbuhan atau keberhasilan yang kita nikmati adalah hasil upaya atau kerja keras kita. Saya tidak sedang menganjurkan kemalasan, tetapi sebenarnya, Tuhanlah yang ada di balik pertumbuhan kita.

Kita melihat kebenaran ini ketika kita membaca kisah Rut, seorang janda muda dari Moab yang bekerja sebagai pemungut jelai di ladang dari pagi sampai sore hari. Kita dapat menyimpulan satu efa jelai yang dikumpulkannya sepanjang hari—persediaan 10 hari yang cukup banyak—adalah karena kerja kerasnya. Memang, ia bekerja sepanjang hari di ladang.

Tetapi ketika kita membaca tentang bagaimana Boas, pemilik ladang itu diam-diam memberitahukan para penuainya untuk “dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya” (Rut 2:16), kita tahu bahwa itu disebabkan campur tangan Boas sehingga Rut mendapatkan hasil yang begitu banyak.

Saya percaya bahwa Yesus, yang digambarkan melalui Boas, melakukan hal yang sama untuk kita pada masa kini. Ia menyebabkan banyak orang bermurah hati kepada kita dan “menjatuhkan” berkat-berkat bagi kita karena ia mengasihi kita. Kemudian, Ia membuat kita “memungut” berkat-berkat ini. Seringkali, itu terjadi tampaknya begitu alami sehingga kita lupa bahwa Tuhanlah yang telah memberkati kita dengan pertumbuhan.

Seorang jemaat gereja yang menjalankan usaha toko bunga pernah berbagi cerita, bagaimana Tuhan menyebabkan seseorang membutuhkan sangat banyak bunga sehingga “menjatuhkan” pemesanan yang besar sekali. Ia juga berbagi bahwa sebelumnya ia benar-benar hampir tidak menghasilkan uang walaupun ia telah bekerja keras selama bertahun-tahun. Tetapi ketika ia menjadi seorang Kristen setelah datang ke gereja kami, ia mulai mengakui setiap hari bahwa kemurahan Tuhan ada atasnya. Dalam waktu beberapa minggu, pemesanan sebesar 14.000 dollar Singapura itu masuk, Hanya Tuhanlah yang dapat memberikan kepadanya pertumbuhan adikodrati seperti itu.

Sahabatku, bukan kerja keras Anda yang ada di balik pertumbuhan Anda. Alkitab mengatakan bahwa “Allah yang memberi pertumbuhan.” Dialah yang ada di balik pertumbuhan Anda dan Ia senang memberkati Anda karena Ia mengasihi Anda!

Rabu, 30 Juli 2014

Renungan Harian 30 Juli 2014

Renungan Harian 30 Juli 2014
Bacaan : 1 Yohanes 4 : 16-21
PAS : Mazmur 49-50 ; Roma 1

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. (1 Yohanes 4:19)
Pernahkah Anda mendapati diri Anda menerima suatu anugerah yang begitu besar sehingga Anda bertanya-tanya mengapa? Sahabatku, itu karena Tuhan sedang melimpahkan anugerah-Nya kepada Anda—berkat yang tidak diupayakan, tidak layak diterima, dan tidak diterima karena jasa. Dan Ia melakukannya karena Ia mengasihi Anda.

Saya senang membaca kisah Perjanjian Lama tentang Rut, seorang janda muda dari Moab, karena kisah itu berbicara tentang anugerah Tuhan yang luar biasa. Ketika Rut bergantung pada anugerah atau kemurahan Tuhan, ia mendapatkan akses penuh kepada berkat-berkat-Nya. Dari semua ladang di Betlehem, anugerah Tuhan menuntunnya ke ladang milik Boas, yang bukan saja bujangan yang kaya raya melainkan juga kerabat ayah mertuanya (Rut 2:3). Karena itu Boas adalah calon penebus kerabat—orang yang akan menebusnya dari keadaannya sebagai seorang janda yang miskin dan tanpa anak.

Selasa, 29 Juli 2014

Renungan Harian 29 Juli 2014

Bacaan : Yohanes 10 : 1-15
PAS : Mazmur 46-48 ; Kisah Para Rasul 28

TUHAN ADALAH PEMBERI, BUKAN PENGAMBIL
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:32)
Beberapa orang Kristen keliru mempercayai bahwa Tuhan memberi dan juga mengambil. Pada pemakaman, kita kadang-kadang mendengar hamba Tuhan berkata, “Tuhan yang memberi, dan Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan.”

Saya teringat suatu peristiwa ketika saya sedang menjenguk seorang bayi yang menderita kanker. Saya mendengar salah seorang anggota keluarganya berkomentar, “Anda tidak bisa memastikan apa kehendak Tuhan sebenarnya. Mungkin Ia menyembuhkan atau mungkin tidak.” Yang dimaksudkan orang itu adalah bahwa walaupun Tuhan telah memberikan bayi ini kepada orang tuanya, Ia mungkin akan mengambil bayi itu dari mereka nantinya.

Ayub juga menunjukkan sikap yang sama ketika ia menerima kabar bahwa ia telah kehilangan harta milik dan anak-anaknya. Dengan berpikir bahwa Tuhan adalah sumber masalah-masalah dan tidak mengetahui bahwa sebenarnya iblislah yang telah menyerangnya, maka Ayub berkata, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!” (Ayb 1:21). Pernyataan seperti itu terdengar menghormati Tuahan, tetapi sebenarnya, itu mengungkapkan pandangan yang keliru tentang Bapa Surgawi kita.

Sebagai anak-anak Tuhan, kita tahu kehendak Bapa untuk kita. Ia adalah pemberi, bukan pengambil! Yesus berkata, “Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu” (Luk 12:32). Iblislah pencurinya. Ia datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Tetapi Yesus datang untuk memberikan kita hidup yang berkelimpahan (Yoh 10:10).

Yesus memenuhi setiap kebutuhan dan menyembuhkan setiap penyakit yang dibawah ke hadapan-Nya, dan di kayu salib, Ia menyerahkan nyawa-Nya. Tidak pernah sekali pun Ia mengambil sesuatu dari orang-orang yang datang kepada-Nya. Dan Alkitab mengatakan bahwa siapa pun yang telah melihat Yesus, telah melihat Bapa (Yoh 14:9).

Saudaraku yang terkasih, Bapa Surgawi ingin Anda mengetahui hari ini bahwa Dialah yang memberikan segala sesuatu yang baik kepada Anda. Dan jika Ia telah memberikan kepada kita yang terbaik dari surga—yaitu Yesus, “bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita?”

Senin, 28 Juli 2014

Renungan Harian 28 Juli 2014

Bacaan : Roma 8 : 32-39
PAS : Mazmur 43-45 ; Kisah Rasul 27 : 27-44

TAK ADA YANG DAPAT MENANTANG KASIH TUHAN

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? (Roma 8:35)

Gembala jemaat Hokkien dan Mandarin kami, Pendeta Mark, pernah menderita masalah-masalah kesehatan tertentu sebelum ia menjadi seorang Kristen. Dokternya memberitahukan bahwa ia harus minum obat seumur hidup. Ia juga memiliki hutang keuangan yang sangat besar. Tetapi ketika ia mendengar pengajaran bahwa ia adalah orang yang dikasihi Allah, ia mempercayai seluruhnya. Ia juga percaya bahwa tidak ada yang lebih besar dari kasih Allah kepadanya.

Sekarang, Pendeta Mark tidak minum obat lagi dan sepenuhnya lepas dari hutang tersebut. Tuhan menyebabkan ia menang atas penyakit dan hutangnya karena ia tidak dapat dikalahkan setelah ia mengetahui bahwa ia adalah orang yang dikasihi Allah.
Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan tidak dapat menghentikan kasih Bapa Surgawi Anda untuk bekerja demi Anda. Kasih-Nya untuk Anda lebih besar dan lebih kuat dari musuh-musuh finansial, masalah pernikahan atau kekuatiran kesehatan. Dan ketika hati Tuhan tergugah karena orang-orang yang Ia kasihi, Ia membuka pintu-pintu yang tidak seorang pun dapat menutupnya dan Ia membuat jalan di mana tampaknya tidak ada jalan.

Bahkan pada saat-saat yang sulit, Anda tidak akan pernah menemukan orang benar ditinggalkan. Raja Daud berkata, “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti” (Mzm 37:25). Dapatkan kelaparan atau resesi mencegah kasih Tuhan untuk menyediakan bagi orang-orang yang dikasihi-Nya? Tidak! Jadi jangan berpikir, “Aku harus mencukupkan kebutuhan keluargaku. Jika tidak, siapakah yang akan mengurus mereka? Bagaimanakah mereka akan bertahan?” Tuhan ingin Anda mengetahui bahwa kasih-Nya akan terus menyediakan kebutuhan dengan berkelimpahan untuk Anda dan keluarga Anda.

Bagamanakah dengan wabah penyakit mematikan seperti flu burung dan sapi gila, bencana alam seperti tsunami dan gunung meletus, atau bom teroris? Sahabatku, semua ini tidak dapat menelan Anda karena kasih-Nya melindungi Anda. Anda akan menikmati perlindungan-Nya ketika Anda mengetahui bahwa Anda adalah orang yang dikasihi-Nya.

Karena kasih Tuhan lebih besar dari semua kejahatan, kita lebih dari orang-orang yang menang oleh Kristus yang mengasihi kita (Rom 8:37). Kita selalu menang dalam perjuangan hidup bukan karena kasih kita kepada-Nya, melainkan karena kasih-Nya kepada kita!

Jumat, 25 Juli 2014

Renungan Harian 25 Juli 2014

Renungan Harian 25 Juli 2014
Bacaan : Mazmur 4
PAS : Mazmur 35-36 ; Kisah Para Rasul 25

TAK ADA LAGI MALAM TANPA TIDUR

Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah—sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. (Mazmur 127:2)

Kamis, 24 Juli 2014

Renungan Harian 24 Juli 2014


AMAN DI BAWAH SAYAP TUHAN


Renynagn Harian 24 Juli 2014
Bacaan : Lukas 13 : 31-35
PAS : Mazmur 33-34 ; Kisah Para Rasul 21

Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. (Mazmur 91:4)

Seorang petani berjalan mengelilingi tanah pertaniannya untuk mencatat kerugiannya setelah kebakaran yang menghancurkan harta miliknya. Saat ia mendekati kandang ayam, ia memperhatikan bangkai seekor induk ayam yang hangus terbakar. Ia menggunakan kakinya untuk membalikkan bangkai itu, dan terkejut melihat anak-anak ayam berlarian dari bawahnya! Induk ayam itu telah mati ketika sedang melindungi anak-anaknya dari api.

Dalam Alkitab, sayap berbicara tentang perlindungan. Daud berkata kepada Allah, “Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu” (Mzm 17:8). Yesus sendiri menawarkan perlindungan kepada bangsa Yahudi ketika Ia berkata, “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau” (Luk 13:34).

Ia ingin mengumpulkan bangsa Israel di bawah sayap-Nya untuk melindungi mereka, namun mereka tidak mau. Itulah sebabnya Ia meratapi Yerusalem. Secara harfiah, Ia mencucurkan air mata karena Ia melihat kehancuran yang akan menimpa bangsa-Nya. Ia melihat tentara Romawi menaklukkan Yerusalem tahun 70 Masehi, ketika tentara Romawi membakar kota itu dan Bait Suci, membantai banyak orang, menawan sebagian dan menjual yang lain sebagai budak-budak (Luk 19:41-44). Saya percaya bahwa Ia juga melihat Holocaust Perang Dunia II, yang mengakibatkan pembunuhan massal 6 juta orang Yahudi.

Bagi kita, yang tidak menolak Yesus, tetapi menerima-Nya sebagai Juruselamat kita, kita memiliki perlindungan-Nya, khususnya dalam masa wabah-wabah yang mematikan, bencana alam dan serangan teroris.

Seperti seekor induk ayam yang melebarkan sayapnya dan mati sementara melindungi anak-anaknya, Yesus melebarkan sayap kasih-Nya dan mati di kayu salib untuk kita. Dan sesudah Ia mati untuk menyelamatkan kita, Ia bangkit kembali dan hidup hari ini untuk memastikan bahwa kita semua dipelihara dengan baik.
Saudara yang terkasih, lihatlah diri Anda berada di bawah naungan sayap Sang Juruselamat, yang telah menjanjikan ini di dalam firman-Nya: “Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung.”

Rabu, 23 Juli 2014

Ayat-Ayat Emas Alkitab

Ayat-ayat Emas Alkitab



Yohanes 10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

buat sahabat-sahabatku dimanapun berada marilah kita semakin percaya kepada Yesus, sebab didalam Dia ada jaminan hidup yang kekal dan takkan ada seorangpun yang dapat merebutnya termasuk diri kita sendiri. oleh sebab itu kepercayaan kita kepada Yesus bukanlah hal yang siasia tetapi bersifat kekal

Dari: Ev. P. Sitanggang

Renungan Harian 23 Juli 2014

Pengharapan Yang Tidak Mengecewakan

Renungan Harian 23 Juli 2014
Bacaan : Roma 5 : 1-11
PAS : Mazmur 31-32 ; Kisah Rasul 23 : 16-35

Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. (Roma 5:5)


Pada masa kini kita mengungkapkan harapan seolah-olah kita tidak dapat memastikan apa yang benar-benar akan terjadi. Kita berkata, “Kuharap aku akan memenangkan hadiah itu. Aku harap tidak akan hujan besok. Kuharap segala sesuatu berjalan dengan baik.”
Tetapi “pengharapan” dalam Alkitab adalah suatu ekspektasi yang pasti dan positif akan sesuatu yang baik. Tuhan ingin Anda memiliki harapan yang pasti akan hal yang baik karena sebagai anak-Nya, Ia berkenan atas Anda. Karena Kristus ada dalam diri Anda, pengharapan akan kemuliaan (Kol 1:27), Anda dapat mengharapkan kemuliaan Tuhan menyinari setiap bidang kehidupan Anda, termasuk keluarga, pekerjaan, pelayanan, kesehatan dan keuangan Anda!

Selasa, 22 Juli 2014

Renungan Harian 22 Juli 2014

Yesus Memiliki Keputusan Akhir

Renungan Harian 22 Juli 2014
Bacaan : Wahyu 1 : 4-8
PAS : Mazmur 29-30 ; Kisah Rasul 23 : 1-15



Dokter baru saja memberitahukan Anda bawha Anda menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Hasil foto rontgen dan darah menegaskannya. Mimpi-mimpi buruk Anda telah menjadi kenyataan dan Anda merasa masa depan Anda telah dimeteraikan.

Iman Yang Besar Mendatangkan Mujizat Yang Besar

DILEMA IMAN

Pengkhotbah yang berumur sembilan belas tahun itu tertunduk di sebuah batu dibelakang sebuah gereja desa yang kecil. Ia sangat tidak ingin dikenali oleh jemaat yang memasuki pintu depan ia sangat gelisah,” Allah, berikanlah saya iman. Saya berusaha keras untuk percaya.