Kamis, 24 Juli 2014

Renungan Harian 24 Juli 2014


AMAN DI BAWAH SAYAP TUHAN


Renynagn Harian 24 Juli 2014
Bacaan : Lukas 13 : 31-35
PAS : Mazmur 33-34 ; Kisah Para Rasul 21

Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. (Mazmur 91:4)

Seorang petani berjalan mengelilingi tanah pertaniannya untuk mencatat kerugiannya setelah kebakaran yang menghancurkan harta miliknya. Saat ia mendekati kandang ayam, ia memperhatikan bangkai seekor induk ayam yang hangus terbakar. Ia menggunakan kakinya untuk membalikkan bangkai itu, dan terkejut melihat anak-anak ayam berlarian dari bawahnya! Induk ayam itu telah mati ketika sedang melindungi anak-anaknya dari api.

Dalam Alkitab, sayap berbicara tentang perlindungan. Daud berkata kepada Allah, “Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu” (Mzm 17:8). Yesus sendiri menawarkan perlindungan kepada bangsa Yahudi ketika Ia berkata, “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau” (Luk 13:34).

Ia ingin mengumpulkan bangsa Israel di bawah sayap-Nya untuk melindungi mereka, namun mereka tidak mau. Itulah sebabnya Ia meratapi Yerusalem. Secara harfiah, Ia mencucurkan air mata karena Ia melihat kehancuran yang akan menimpa bangsa-Nya. Ia melihat tentara Romawi menaklukkan Yerusalem tahun 70 Masehi, ketika tentara Romawi membakar kota itu dan Bait Suci, membantai banyak orang, menawan sebagian dan menjual yang lain sebagai budak-budak (Luk 19:41-44). Saya percaya bahwa Ia juga melihat Holocaust Perang Dunia II, yang mengakibatkan pembunuhan massal 6 juta orang Yahudi.

Bagi kita, yang tidak menolak Yesus, tetapi menerima-Nya sebagai Juruselamat kita, kita memiliki perlindungan-Nya, khususnya dalam masa wabah-wabah yang mematikan, bencana alam dan serangan teroris.

Seperti seekor induk ayam yang melebarkan sayapnya dan mati sementara melindungi anak-anaknya, Yesus melebarkan sayap kasih-Nya dan mati di kayu salib untuk kita. Dan sesudah Ia mati untuk menyelamatkan kita, Ia bangkit kembali dan hidup hari ini untuk memastikan bahwa kita semua dipelihara dengan baik.
Saudara yang terkasih, lihatlah diri Anda berada di bawah naungan sayap Sang Juruselamat, yang telah menjanjikan ini di dalam firman-Nya: “Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar