Bacaan : Ayub 3 : 20-26
PAS : Mazmur 81-83 ; Roma 11 : 19-36
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
(Amsal 18:21)
Banyak hal dalam kehidupan yang dapat menyebabkan kita merasa takut—kehilangan pekerjaan kita, penyakit-penyakit yang mematikan, serangan teroris dan sebagainya. Saat semua ini menantang kita, kita cenderung merasa kuatir dan takut, dan mulai membicarakan ketakutan kita.
Tidak berbeda dengan Ayub. Ia terus merasa takut bahwa Tuhan akan menghukumnya dan keluarganya karena ia terus memikirkan bahwa anak-anaknya telah berbuat dosa terhadap Tuhan. Ia akan bangun pagi-pagi untuk mempersembahkan kurban bakaran dengan berkata, “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Tuhan di dalam hati.” Dan Alkitab mengataan bahwa ia ‘senantiasa’ melakukan hal ini (Ayb 1:5).
Jadi Ayub terus mengakui dosa anak-anaknya dan merasa takut bahwa sesuatu yang mengerikan akan terjadi atasnya dan keluarganya. Bahkan, kesadaran dosanya tidak hanya mengakibatkan rasa takut, Alkitab mengatakan bahwa ia “sangat dipenuhi dengan rasa takut” (Ayb 3:25).
Penting bagi kita untuk memahami bahwa kesadaran dosa Ayublah yang membuka pintu bagi iblis. Kesibukannya dengan dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan keluarganya memberikan kesempatan kepada iblis untuk mendatangkan kematian dan kehancuran dalam kehidupannya. Tuhan telah memasang pagar perlindungan di sekeliling Ayub. Tetapi saat ia mulai bersikap sadar-dosa dan memiliki ekspektasi yang penuh ketakutan akan penghakiman, pagar itu diangkat dan iblis mampu menyerangnya (Ayb 1:9-12).
Sahabat, hari ini jika Anda telah berbuat dosa, jangan katakan, “Aku telah gagal lagi. Aku layak dihukum Tuhan.” Ketahuilah bahwa Anda telah memiliki pengampunan dosa Anda karena Yesus telah dihukum dan dihakimi ganti Anda! (Ef 1:7). Jadi katakanlah, “Dalam Kristus, aku dibenarkan oleh Bapa. Yesus, Engkau adalah kekudusan dan kesempurnaannya” (lihat 1 Kor 1:30 & 2 Kor 5:21).
Kita harus berhati-hati dengan apa yang kita percayai dan selalu katakan karena “hidup dan mati dikuasai lidah.” Jadi ketika Anda mendengar tentang virus mematikan yang merengut nyawa banyak orang, jangan katakan, “Aku berikutnya karena aku belum menjadi orang Kristen yang baik!” Sebaliknya katakanlah, “Yesus, Engkau adalah kebenaran dan pelindungku. Pasti Engkau akan melepaskanku dari jerat penangkap burung dan penyakit sampar yang busuk!” (Mzm 91:3).
Saudaraku, kepercayaan dan pengakuan seperti itu bukan saja menyenangkan Allah, melainkan juga menutup pintu bagi iblis sehingga ia tidak dapat membuat celah masuk ke dalam kehidupan Anda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar