RH 28 Agustus 2014
Bacaan : Matius 15 : 21-28
PAS : Mazmur 120-122 ; 1 Korintus 9
Bacaan : Matius 15 : 21-28
PAS : Mazmur 120-122 ; 1 Korintus 9
DATANGLAH APA ADANYA
Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” (Matius 15:27)
Datanglah apa adanya ke hadapan Tuhan dengan kebutuhan Anda, dan bersandarlah pada kasih-Nya yang tidak pernah gagal dan tanpa syarat kepada Anda. Anda tidak perlu berpura-pura menjadi lebih dari diri Anda sendiri untuk menerima berkat yang Anda butuhkan dari Tuhan. Anda tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain untuk tampak lebih layak menerima dari Tuhan.
Seorang perempuan Kanaan yang sangat memerlukan kesembuhan untuk anak perempuannya yang kerasukan setan, datang kepada Yesus. Karena mengetahui bahwa Ia menyembuhkan dan mengadakan mujizat-mujizat di antara orang Yahudi, ia berpura-pura sebagai orang Yahudi, dan berseru, “Kasihanilah aku ya Tuhan, Anak Daud!” (Hanya orang Yahudi yang menyebut Yesus sebagai “Anak Daud”), Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Kebisuan-Nya membuat perempuan itu berhenti berpura-pura dan berseru, “Tuhan, tolonglah aku!”
Baru setelah kepura-puraannya hilang, ia melihat anugerah Allah yang diberikan kepadanya. Yesus membuat jalan baginya untuk menerima mujizatnya walaupun pada saat itu belum waktunya bagi bangsa-bangsa kafir untuk menerima berkat-berkat Tuhan. Ia berkata kepada perempuan itu, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
Banyak orang yang mungkin akan tersinggung jika disebut “anjing”. Sebenarnya, dalam bahasa Yunani kata yang digunakan Yesus di sini berarti “anak anjing”, dan dengan demikin itu adalah istilah penuh kasih sayang bukan penghinaan. Jadi perempuan ini tidak merasa tersinggung. Nyatanya, ia tahu saat itu bahwa ia dapat menerima kesembuhan untuk anak perempuannya karena bahkan anak-anak anjing menerima makanan yang jatuh dari meja tuannya.
Perempuan itu melihat bahwa remah-remah di bawah meja Tuannya cukup bagi seorang kafir, “seekor anak anjing”, seperti dirinya sendiri. Anda harus memahami bahwa orang-orang Yahudi pada masa itu menganggap bangsa-bangsa kafir sebagai anjing-anjing. Tetapi yang sedang Yesus katakan adalah bahwa Ia pertama-tama dipanggil untuk melayani orang-orang Yahudi, bukan bangsa-bangsa kafir. Namun, Ia mengasihi perempuan kafir dan anak perempuannya ini dan menyediakan suatu “jalan keluar” bagi mereka untuk menerima mujizat mereka.
Jadi ketika perempuan Kanaan itu mengambil tempatnya dengan membuang sebutan “Anak Daud” dan hanya bersandar pada belas kasihan Yesus kepadanya, anak perempuannya menerima kesembuhan saat itu juga.
Jika Allah bersedia memberikan anugerah-Nya kepada seorang kafir, betapa lebih lagi Anda, anak yang dikasihi-Nya! Anda tidak perlu berpura-pura untuk dapat menerima mujizat dari-Nya. Datanglah apa adanya dan bersandarlah pada anugerah-Nya. Jika Ia telah menyerahkan Yesus bagi kita, “Bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Rom 8:32).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar