Bacaan : 2 Korintus 5 : 11-21
PAS : Mazmur 68-69 ; Roma 8 : 1-21
Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. (Roma 4:5)
Apakah pendapat Anda tentang kebenaran? Sesuatu yang Anda lakukan atau sesuatu tentang keberadaan Anda? Kelakuan yang benar atau menjadi pribadi yang benar?
Alkitab mengatakan bahwa sesudah pengorbanan Yesus di kayu salib, Allah memberikan kebenaran bukan kepada orang-orang yang mematuhi hukum (Gal 2:16), melainkan kepada siapa pun yang percaya kepada Anak-Nya. Karena Kristus menanggung kesalahan kita dan memberikan kepada kita kebenaran-Nya (2 Kor 5:21), ketika kita percaya kepada-Nya, Allah menganggap kita benar terlepas dari perbuatan atau kepatuhan kita (Rom 4:5-8). Ini adalah kebenaran Perjanjian Baru—kebenaran yang timbul dari iman dan bukan perbuatan.
Anda tidak dibenarkan karena Anda sangat bermoral. Anda tidak dibenarkan karena Anda melatih pengendalian diri. Anda tidak dibenarkan karena membaca 10 pasal Alkitab setiap hari. Anda tidak dibenarkan karena Anda merasa Anda orang benar. Tetapi Anda adalah kebenaran Allah di dalam Kristus hanya karena pengorbanan Yesus yang menjadikan Anda demikian. Jika Anda mempercayai ini, iman Anda diperhitungkan sebagai kebenaran.
Dan untuk inilah Allah ingin Anda menggunakan iman Anda. Jika Anda benar karena perbuatan-perbuatan Anda, Anda tidak membutuhkan iman. Anda juga tidak membutuhkan iman untuk mengetahui bahwa Anda adalah orang berdosa. Tetapi Anda membutuhkan iman untuk percaya dan menyatakan bahwa Anda adalah kebenaran Allah di dalam Kristus, di tengah-tengah pergumulan Anda melawan godaan dan dosa.
Misalnya, ketika Anda merasa buruk karena Anda baru saja membentak istri Anda, Tuhan ingin Anda melatih iman Anda untuk melihat diri Anda sendiri sebagai orang yang masih benar di tengah kegagalan itu. Pernyataan bahwa Anda masih orang benar akan memberikan Anda kekuatan untuk mengasihi istri Anda dan berdamai dengannya.
Iblis mungkin mengingatkan Anda akan tabiat buruk Anda dan mempertanyakan integritas Anda: “Bagaimana mungkin engkau sebut dirimu sendiri benar setelah engkau lakukan itu!” Abaikan saja kebohongan-kebohongannya dan dengan tegas katakanlah, “Aku tidak dibenarkan karena apa yang telah kulakukan atau tidak kulakukan. Aku dibenarkan hanya karena darah dan karya Yesus yang sempurna di kayu salib!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar